Monday 16 August 2010

Hendaknya Presiden Bisa Tegas

JAKARTA, KOMPAS.com


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta pemerintah tegas dalam menegakkan kedaulatan bangsa dari gangguan negara lain.

"Persoalan kedaulatan negara menuntut adanya ketegasan dari pemerintah dan bangsa Indonesia," kata Din Syamsuddin seusai membuka Tadabbur Ramadhan 1431 Hijriah Muhammadiyah di Jakarta, Senin (16/8/2010).

Din menyatakan, permasalahan kedaulatan merupakan masalah serius dan ditengarai saat ini kedaulatan menjadi isu melemah dalam bidang ekonomi, politik, termasuk budaya.

Sementara perkembangan dunia internasional di era globalisasi mendorong negara-negara tertentu untuk menempatkan kuku hegemoninya. Menurut Din, bangsa-bangsa lain yang sebenarnya lebih muda bahkan lebih kecil sudah mulai berani terhadap Indonesia.


Ia juga mengatakan bahwa cita-cita nasional mengalami distorsi karena ketidakmampuan pemerintah menerjemahkan cita-cita tersebut dan ketidakmampuan menghadapi tantangan zaman. "Kita mengalami kegamangan nasional. Bagi Muhammadiyah, ini tidak boleh berlanjut," tegasnya.

Cita-cita bangsa dipertegas oleh Muhammadiyah, yaitu adil, tegas, maju, berdaulat, dan bermartabat. Kedaulatan dinilai sangat penting karena permasalahan saat ini adalah hilangnya kedaulatan.

Terkait persoalan kedaulatan, Din juga menegaskan bahwa walaupun nasionalisme, tidak harus bersifat emosional bahkan harus secara rasional, yaitu dengan meningkatkan daya saing.

Kedaulatan Indonesia kembali terusik dengan ditangkapnya tiga aparat patroli Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepulauan Riau (Kepri) oleh Kepolisian Diraja Malaysia di perairan Indonesia pada Jumat (13/8/2010) lalu.

Ketiga aparat DKP itu ditangkap setelah mereka mengamankan tujuh nelayan Malaysia yang diduga mencuri ikan di perairan Tanjung Berakit, Kepri.

No comments:

Post a Comment