Thursday 12 August 2010

Borobudur: A Wonder of Indonesia History


Candi Borobudur yang megah merupakan monumen Buddha terbesar di dunia, sebuah situs kuno secara luas dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan dinasti Syailendra, desain arsitektur candi Gupta mencerminkan pengaruh India di wilayah ini, namun ada cukup banyak adegan adat dan unsur-unsur dimasukkan untuk membuat Borobudur khas Indonesia. Monumen kekaguman inspirasi ini benar-benar suatu keajaiban. Setelah kunjungan di sini Anda akan memahami mengapa hal ini yang paling banyak dikunjungi turis di Indonesia daya tarik dan ikon terkenal dari warisan budaya Indonesia.


Terletak di pulau Jawa, candi duduk anggun di puncak bukit yang menghadap ke lapangan hijau subur dan bukit-bukit jauh. Ini mencakup wilayah yang sangat besar, berukuran 123 x 123 meter. Monumen ini sebuah keajaiban desain, dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Arsitektur dan bangunan batu candi ini telah tidak sama. Dan dibangun tanpa menggunakan jenis semen atau mortar! Struktur seperti satu set Lego besar blok saling diadakan bersama tanpa lem apapun.

Candi ini tetap kuat bahkan melalui sepuluh abad kelalaian. Saat itu ditemukan kembali pada 1815, terkubur di bawah abu vulkanik. Pada tahun 1970-an Pemerintah Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk mengembalikan Borobudur untuk keagungan mantan restorasi mengambil delapan tahun untuk menyelesaikan dan hari ini Borobudur adalah salah satu dari Indonesia dan harta dunia yang paling berharga.

Candi itu dihiasi dengan ukiran-ukiran batu di relief mewakili gambar dari kehidupan Buddha. Komentator mengklaim bahwa ini adalah rangkaian terbesar dan paling lengkap relief Buddha di dunia, tak tertandingi dalam bernilai seni.

Monumen ini merupakan sebuah tempat suci bagi Sang Buddha dan tempat untuk ziarah Buddhis. Tingkat sepuluh candi melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama itu. Sebagai pengunjung memulai perjalanan mereka di dasar Bait Allah, mereka membuat jalan mereka ke puncak monumen melalui tiga tingkat kosmologi Budha, Ka? Madha?? Tu (dunia keinginan)?, Rupadhatu (dunia bentuk-bentuk ) dan Arupadhatu (dunia tak berbentuk). Sebagai pengunjung berjalan ke puncak monumen panduan para peziarah terakhir panel relief naratif 1.460 pada dinding dan langkan.

Seluruh monumen itu sendiri menyerupai stupa raksasa, namun dilihat dari atas membentuk sebuah mandala. Stupa besar di puncak candi yang duduk 40 meter di atas tanah. Kubah utama ini dikelilingi oleh 72 patung Buddha duduk di dalam stupa yang berlubang.

Para sejarawan menyatakan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta "Vihara Buddha Uhr 'atau' biara Buddha di bukit '.

sumber:indonesiatravel

No comments:

Post a Comment