Siapa yang tidak suka dengan makanan yang satu ini, saya rasa hampir dari belahan bumi menyukai yang namanya Mi Istan tidak terkucuali saya:D. Makanan yang begitu praktis cara penyajiannya murah harganya dan rasanya yang pasti pas dan lezat di lidah. Sampe ponakanku yang 3 tahun saja, suka, doyan, padahalkan masih balita.:]
Tapi taukah kalian, Mi istan itu ternyata di pandang dari segi kesehatan, kandungan gizinya di dalam mi istan sangat kecil. Jadi miskin gizi banget ya. Bahkan di dalam mi instan ditemukan kandungan bahan kimia seperti zat pengawet, pewarna, dan penguat rasa, yang tidak diperlukan tubuh, bahakan membahayakan. Selain itu mi istan kurang mengandung protein, serat dan vitamin.
Mi istan dan mi lainya yang sama juga terbuat dari bahan terigu, Tapi bedanya mi instan ada pada pemrosesan. Pada saat pemrosesan mi instan digoreng dan di keringkan dalam oven dengan mengunakan minyak sayur.
Mi instan juga mengandung garam, bahan pengental dan penstabil, dan beberapa bahan kimia seperti, karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi, natrium kabonat dan kalium karbonat(keduanya pengatur keasaman), tartrazive(pewarna kuning).
Dan jika kita melihat tulisan pada bungkus mi instan, disana ada petunjuk dan komposisi mi dan bahan-bahanya. Disamping itu ada juga yang mencantumkan bahan cita rasa, seperti rasa ayam, rasa bakso, aras udang, rasa sapi. Namun semuanya itu adalan bahan-bahan kimia, dalam artian bukan asli udang, ayam, dan seterusnya.
Zat pewarna yang bernama Tartrazive CI 19140 lebih sering digunakan untuk pewarna minuman karena sifatnya yang larut dalam air.Bahan kimia ini menghasilkan warna kuning lemon. Ada beberapa penderita asma yang alergi terhadap bahan kimia ini.
Pengunaan MSG (Mono Sodium Glutamat) atau sering kita sebut penyedap rasa. MSG dapat menyebabkan demam, rasa lelah, dan sakit kepala, migraine, mual dan muntah.
Mi instan juga mengandung lemak yang membuat helaian mi tidak saling menempel saat dimasak. Banyak orang menduga, minyak dalam mi instan mengandung lilin.Yang kelihatannya seperti lilin adalah lemak hasil penggorengan pada saat proses pembuatan. Walau begitu minyak dalam mi instan dapat mengganggu kesehatan bagi mereka yang mempunyai pencernaan sensitif.
Dari komposisi tadi, kita melihat begitu banyaknya penggunaan bahan kimia. Untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat, kita membutuhkan vitamin, serat, mineral yang tidak di temukan pada sebungkus mi instan.
Jadi jangan jadikan mi instan makanan utama setiap hari. Apabila menyantapnya pun sebisa mungkin di tambah dengan sayuran, tomat atau telur, sehingga ada kandungan tambahan gizinya.
Masih suka dengan Mi Instan sebagai makanan Utama hari-hari??? Pikir lagi deh.
sumber:media
Monday, 26 July 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)




No comments:
Post a Comment