Friday 27 August 2010

Loro Jongrang Pukau Warga Yangon

Mempunyai saudara itu tentu menyenangkan, apa lagimempunyai kesamaan yang unik, dan terjalin dengan keakraban yang baik, tentu sangat menyenangkan. hal itulah yang di gambarkan oleh masyarakat Myanmar terhadap bangsa Indonesia. Dikarenakan ada kemiripan sejarah dan budaya. Seperti diberitakan seputar Indonesia.

ORANG Myanmar menganggap warga Indonesia sebagai saudara tua. Begitu kita menyebut berasal dari Indonesia, mereka akan langsung menyambut ramah. Tak jarang warga Myanmar akan langsung menyebut “Borobudur Temple” seusai kita mengenalkan diri sebagai warga Indonesia.


Mereka mengaku sangat mengenal soal sejarah Borobudur. Warga Myanmar ternyata juga sangat menggemari kesenian dari Indonesia. Setiap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menggelar pentas seni, selalu mendapat sambutan yang antusias dari publik Myanmar. Seperti terlihat saat KBRI menggelar pentas sendratari “Loro Jongrang”, Rabu (18/8) lalu di Ballroom Hotel Traders, Myanmar.

Pentas seni hasil kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Pariwisata ini mampu menyedot ratusan pengunjung. Bahkan, ballroom hotel tersebut penuh sesak oleh warga Myanmar. “Setiap kali kita gelar pentas seni selalu penuh seperti ini,” terang Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Uni Myanmar Sebastianus Sumarsono. Secara periodik, KBRI memang menggelar pentas seni untuk masyarakat Myanmar.

Beberapa bulan sebelumnya KBRI juga menggelar pentas Pengantin Makassar. Kegiatan pentas budaya ini merupakan salah satu pendekatan komprehensif KBRI Yangon dalam menjalankan misi diplomasinya di Myanmar. Menurut Sumarsono, diplomasi budaya semacam ini ternyata sangat efektif. Lakon Loro Jongrang seakan mampu menghipnotis para pengujung. Selama 45 menit, 17 penari dan pengrawit mampu menyuguhkan penampilan yang optimal. Pentas usai, para penari harus sabar melayani permintaan foto bersama dari para pengunjung.


“Kami tak menyangka sambutan warga Myanmar di Yangon seperti ini. Sungguh luar biasa, kami sangat bangga,” terang Maria Mayabubun, Kasubdit Wilayah Amerika dan Pasifik Kemenbudpar yang menjadi ketua delegasi kesenian. (*)

No comments:

Post a Comment